FR_ Tiga desa yang tersebar di Kecamatan Batin Solapan, Pinggir, dan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, mengikuti sosialisasi program optimalisasi pemanfaatan dana bagi hasil migas dan peningkatan akuntabilitas social CSR.
Acara berlangsung di Aula Desa Selama 3 hari, yaitu hari rabu tanggal 08 maret 2023 di desa Bumbung Kecamatan Batin Solapan, hari kamis tanggal 09 maret 2023 di desa Tengganau Kecamatan Pinggir dan hari jum,at tanggal 10 maret 2023 di desa Langkat Kecamatan Siak Kecil.
Kegiatan yang digelar oleh Fitra Riau bekerjasama dengan Ford Faundation mengundang Kepala desa, Peragkat Desa,BPD, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan pemuda.
Perwakilan Fitra Riau, Gusmansyah menjelaskan Fitra Riau perlu melakuan sosialiasi program tersebut, karena ini penting untuk untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antar wilayah penghasil dan sekitarnya melalui skema optimalisasi redistribusi DBH Migas dan pengelolaannya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang program pendampingan yang akan dilakukan di desaselama lebih kurang satu tahun kedepan”
Dalam kesempatan ini, ada tiga poin yang disampaikan Fitra Riau. Pertama, Penguatan kebijakan penanggulangan kemiskinan di Desa, Kedua; Terbentuknya komunitas perempuan peduli dan berdaya, Ketiga; Mendorong akuntabilitas CSR.
” Tiga hal itulah yang kemudian akan kita dorong secara kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat desa yang tentunya akan meningkatkan kesejahteraan bagi penduduk siktar migas” Terangnya
Gusmansyah menambahkan, sosialisasi seperti ini sudah dilakukan Fitra Riau dalam bentuk Kick Off Meeting Program bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis telah disepakati bahwah Pemerintah Daerah sepakat untuk berkolaborasi dan mendukung Impelementasi Program yang akan dijalankan demi kemajuan daerah.
Komitmen Desa untuk Berkolaborasi
Kepala desa dan BPD yang ada di tiga desa tersebut menyambut baik program yang dilakukan oleh Fitra Riau untuk mendorong pemerintah desa dan masyarakat desa dalam penguatan kapasitas perencanaan dan penganggaran desa serta pemberdayaan perempuan desa.
Ini bisa dilaksanakan atas dasar kolaborasi dan bersinergi untuk menuntaskan kemiskinan dan juga perbaikan layanan dasar dan serta program-program CSR tersebut bisa akuntabel dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat desa. Ujar salah satu perwakilan perangkat desa.
Infrastruktur menuju layanan Dasar
Disampaikan juga bahwa perusahaan migas di tiga desa tersebut adalah PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) , PT Bumi Siak Pusako (BSP)
Perusahaan tidak pernah memberikan CSR nya kepada masyarakat setempat, jalanan menuju lokasi PT. PHR juga mengalami rusak parah yang merupakan jalanan masyarakat desa Bumbung menuju dusun 4 dan 5.
“Padahal jalan tersebut merupakan jalan menuju pusat pendidikan masyarakat setempat, dan dijalan tersebut juga sering terjadi kecelakaan akibat jalan yang berlobang dalam” Tegas alim, seksdes Bumbung
Tidak hanya itu Desa Tengganau juga mengalami kerusakan jalan utama yang mana jalan utama tersebut menghubungkan antara desa dengan kecamatan pingggir, yang mana akses tersebut dilakukan untuk menuju ke tempat pendidikan dan kesehatan
Kepala Dusun Desa Tengganau” Jalan Kami menuju akses kecamatan juga cukup parah sekali, akses tersebut digunakan untuk pergi ke tempat sarana pendidikan. Sedangkan jalan tersebut berada di wilayah operasiona PT Pertamina Hulu Rokan”
Harapan dengan adanya program ini dapat menjembatani audiensi bersama PT. PHR untuk perbaikan jalan yang rusak. Di desa Tengganau beberapa RT dipimpin oleh perempuan dan kegiatan PKK hanya posyandu. Terangnya.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran yang disebabkan oleh operasi industri minyak & gas dapat menyebar dari operasi hulu ke operasi hilir. sampai dengan tahap eksploitasi, Keberadaan industri migas juga mencemari lingkungan sering terkena dampak uap gas yang memiliki bau yang menyengat ketika api pada cerobong gas mati dan takut nantinya akan berdampak kepada kesehatan masyarakat,
“Sejauh ini belum ada perhatian khusus dari perusahaan dengan dampak tersebut, karena ini menjadi ke kahwatiran kami juga selama ini, seharusnya Perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.” Ujar Ketua BPD Desa Tengganau
Sementara itu juga, kondisi air bersih juga menjadi permasalaha, didesa sekitar migas, terkait degan air bersih susah untuk didapatkan dan juga kondisi air tersebut menjadi berbau.
Ibu Yantie dari perwakilan perempuan , kami berharap Fitra Riau tetap membantu kami,agar permasalahan-permasalahan desa sekitar migas menjadi perhatian khusus baik itu pemerintah maupun perusahaan . tutup Yantie