Sebagai bagian dari implementasi program Kampus Merdeka Belajar, empat mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Riau (UNRI) resmi memulai program magang di Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau. Program ini berlangsung selama tiga bulan, mulai 13 September hingga 12 Desember 2024. Keempat mahasiswa tersebut adalah Zaki, Intan, Fiqah, dan Puja.
Pelepasan mahasiswa magang dilaksanakan di Kantor Fitra Riau dan dipimpin oleh Dosen Pembimbing lapangan , Dr. Baskoro Wicaksono, S.IP., M.IP. Dalam sambutannya, Dr. Baskoro menegaskan bahwa program magang ini adalah kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan mahasiswa Ilmu Pemerintahan dalam memahami tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Ia menyampaikan bahwa teori yang diperoleh di bangku perkuliahan harus diimbangi dengan pengalaman langsung di lapangan agar mahasiswa memiliki perspektif yang lebih luas tentang dinamika kebijakan publik.
“Melalui program magang ini, mahasiswa dapat memahami secara langsung bagaimana advokasi kebijakan anggaran dilakukan dan bagaimana transparansi serta akuntabilitas keuangan publik menjadi bagian penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik. Ini adalah kesempatan emas bagi mereka untuk belajar dari para praktisi dan memperkuat kapasitas mereka sebagai calon pemimpin masa depan,” ujar Dr. Baskoro.
Di sisi lain, Koordinator FITRA Riau, Triono Hadi, S.Ikom., M.Sos., menyambut baik kehadiran mahasiswa magang dari UNRI. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan organisasi masyarakat sipil seperti FITRA Riau sangat penting dalam membangun kesadaran serta memperkuat kapasitas generasi muda dalam memahami kebijakan anggaran dan keuangan daerah.
“Kami berkomitmen untuk menjadi ruang belajar yang dinamis bagi mahasiswa yang ingin mendalami isu kebijakan anggaran, perencanaan pembangunan, dan tata kelola keuangan daerah. Kehadiran mereka di FITRA Riau diharapkan dapat memberikan perspektif segar dalam advokasi yang kami lakukan, serta membangun generasi baru yang lebih peduli terhadap keterbukaan anggaran,” kata Triono Hadi.
Mengembangkan Kompetensi Mahasiswa dalam Advokasi dan Tata Kelola Anggaran
Selama tiga bulan program magang, mahasiswa akan dibekali pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek pengelolaan anggaran daerah, mulai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), struktur dan mekanisme penyusunannya, hingga pengawasan sebagai instrumen kebijakan daerah. Selain itu, mahasiswa magang juga akan mempelajari konsep perencanaan dan penganggaran yang responsif gender agar dapat memahami bagaimana kebijakan anggaran dapat mengakomodasi kepentingan semua kelompok masyarakat, termasuk perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Tata kelola keuangan desa juga menjadi salah satu fokus utama dalam program magang ini. Mahasiswa akan mempelajari bagaimana desa mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel, termasuk dalam pengelolaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD). Mereka juga akan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan advokasi kebijakan anggaran daerah serta diskusi dengan pemangku kepentingan guna memahami berbagai tantangan dalam mendorong transparansi anggaran di tingkat daerah.
Program ini juga terintegrasi dengan Budget Resource Center (BRC), sebuah instrumen advokasi FITRA Riau yang memiliki peran penting dalam mendukung transparansi dan akuntabilitas anggaran. BRC berfungsi sebagai pusat data yang mengelola dan menyediakan informasi terkait anggaran serta kebijakan publik sebagai referensi advokasi. Selain itu, BRC juga berperan sebagai pusat informasi yang memberikan akses terhadap perencanaan dan penganggaran bagi masyarakat serta pemangku kepentingan. Lebih jauh, BRC menjalankan fungsi analisis dengan melakukan kajian mendalam terhadap kebijakan anggaran guna menghasilkan rekomendasi strategis bagi pemerintah dan masyarakat sipil. Tidak hanya itu, BRC juga menjadi pusat pembelajaran anggaran yang menyelenggarakan berbagai pelatihan dan program edukasi terkait transparansi anggaran bagi akademisi, masyarakat sipil, serta pemerintah daerah.
Dengan mengikuti program magang ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam penguatan advokasi anggaran yang lebih transparan dan akuntabel di tingkat daerah. Mahasiswa magang juga diberikan ruang untuk melakukan penelitian dan analisis langsung terkait kebijakan anggaran daerah serta berpartisipasi dalam berbagai diskusi dan forum kebijakan yang diadakan oleh FITRA Riau.
Melalui sinergi antara dunia akademik dan organisasi masyarakat sipil, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Mahasiswa dapat mengasah keterampilan dan wawasan mereka dalam kebijakan publik, sementara FITRA Riau mendapatkan perspektif baru dari generasi muda dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih transparan dan inklusif. Implementasi Kampus Merdeka Belajar ini pun menjadi bukti bahwa pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga melalui pengalaman langsung di lapangan yang berdampak bagi masyarakat.
Sumber: Fitra Riau