Dengan dukungan dari Ford Foundation melalui program Optimalisasi Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Migas & Peningkatan Akuntabilitas Sosial CSR untuk Penanggulangan Kemiskinan di tiga daerah di Provinsi Riau, Fitra Riau telah menyelenggarakan pelatihan public speaking di Desa Tengganau pada Kamis, 20 Juli 2023. Acara ini diikuti oleh lebih dari 50 peserta perempuan dari berbagai latar belakang dan profesi.
Pelatihan tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum, tetapi juga memiliki tujuan strategis untuk mengatasi rendahnya keterlibatan aktif perempuan desa dalam proses perencanaan pembangunan. Komunitas perempuan peduli dan berdaya yang terlibat berupaya mengajak dan memberikan pemahaman kepada perempuan desa tentang proses perencanaan dan penganggaran dalam pembangunan desa.
Rizky Muhammad Ilham dari Fitra Riau, sebagai inisiator kegiatan ini, berharap agar perempuan desa dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam perencanaan dan pembangunan desa. Perempuan desa ini juga diajarkan untuk menjadi penggerak perubahan dan suara yang vokal dalam proses musyawarah desa. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam keterlibatan perempuan desa dalam pembangunan segala bidang di desa tengganau.
Acara ini dibuka oleh Effendi, Sekretaris Desa Tengganau, Effendi mengatakan sejauh ini kami berikan kesempatan yang baik ini kepada perempuan – perempuan desa untuk belajar menggali potensi komunikasi secara lebih efektif. Effendi juga mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting untuk memungkinkan masyarakat setempat menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah dengan lebih efektif, menghindari miss komunikasi yang mungkin terjadi.
Sesi pelatihan dipimpin oleh Rizky Syahdiah CNPS, seorang praktisi public speaking berpengalaman. Dalam sesi pelatihan , peserta diberikan wawasan dari pemahaman dasar-dasar public speaking hingga teknik penggunaan bahasa tubuh dan intonasi suara yang efektif dalam komunikasi.
Hasilnya sangat menarik sekali, dimana sala satu peserta mengatakan sudah percaya diri untuk bisa menyampaikan gagasan dan pandangan ketika di depan umum. Meskipun memerlukan latihan mandiri lebih lanjut. Bahkan setelah berakhirnya acara, antusiasme peserta tetap tinggi, dengan banyak dari mereka menghubungi narasumber untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang public speaking.
Pendekatan interaktif yang diterapkan dalam pelatihan, termasuk latihan langsung dan umpan balik dari sesama peserta, membantu peserta melihat perkembangan dalam kemampuan berbicara mereka. Lebih dari sekadar memberikan keterampilan berbicara yang kuat, pelatihan ini berhasil memupuk rasa percaya diri yang lebih besar di antara peserta, memberikan pondasi yang kokoh untuk menghadapi berbagai situasi komunikasi di masa depan dengan lebih yakin dan efektif.
Setelah suksesnya pelatihan public speaking yang diinisiasi oleh Fitra Riau, Perempuan-perempuan desa memiliki peran penting dalam menentukan arah pembangunan desa. Mereka turut serta dalam proses pengambilan keputusan, memberikan pandangan tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat desa. mencakup penentuan alokasi anggaran untuk program – program yang mencakup berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Selaras dengan aspek sosial dan politik, perempuan-perempuan desa agar mampu mensolidkan jaringan dan komunitas yang kuat. saling mendukung satu sama lain, berbagi pengetahuan, dan bersama-sama mengatasi tantangan yang dihadapi oleh perempuan di desa.
Dari segi ekonomi, partisipasi perempuan dalam berbagai kegiatan ekonomi lokal harus meningkat. Terlibat dalam usaha mikro dan kecil, seperti pertanian, dan sektor-sektor lainnya yang mendukung pertumbuhan ekonomi desa secara menyeluruh. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian desa tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan.
***Rizky