FR – Dalam upaya memajukan pertanian berkelanjutan di Desa Ukui Dua, para perempuan desa telah melakukan pelatihan hortikultura melalui Kelompok Wanita Tani (KWT). Pelatihan ini diikuti oleh para ibu-ibu anggota komunitas perempuan peduli dan berdaya yang tergabung dalam KWT Ukui Dua.
Komunitas ini, yang merupakan bagian dari inisiatif Fitra Riau, memiliki misi untuk terus mendukung usaha ekonomi masyarakat desa serta berperan aktif dalam perencanaan dan pembangunan Desa Ukui Dua. Lebih dari sekadar pelatihan pertanian, program ini juga merupakan langkah dalam optimalisasi Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Migas (Minyak dan Gas Bumi) dan peningkatan akuntabilitas sosial Corporate Social Responsibility (CSR) untuk penanggulangan kemiskinan.
Dalam sambutan pembukaan acara, Ibu Jusnawati, Aparat Desa yang juga merupakan seorang perempuan inspiratif, memberikan penghargaan kepada KWT atas inisiatif mereka dalam menggelar pelatihan ini. Ia menyoroti pentingnya pengetahuan mendalam tentang hortikultura di kalangan petani, yang selama ini hanya memiliki pengetahuan umum.
Bapak Rejeki Damanik, SP, seorang penyuluh pertanian lapangan berpengalaman, memandu sesi pelatihan yang berlangsung sepanjang hari. Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting, mulai dari persiapan lahan hingga teknik pengolahan tanah, pemilihan benih unggul, dan pengendalian hama. Selain itu, peserta juga memahami pentingnya aspek sosial dan akuntabilitas dalam pemanfaatan dana bagi hasil migas serta dukungan CSR untuk mengurangi kemiskinan.
Pelatihan ini sangat menarik sekali dimana para peserta yang awalnya diberikan teori untuk pertanian, hingga mereka di ajarkan langsung menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh ke dalam praktek. Mereka belajar tentang jarak tanam yang ideal, cara menyisipkan tanaman yang sudah mati, dan perawatan tanaman secara efektif.
Hasil dan dampak dari pelatihan ini sangat positif. Perempuan desa merasa sangat terbantu sekali yang mana selama ini mereka menaman dengan ilmu dan pengetahuan yang terbatas dalam menghadapi tantangan pertanian modern yang saat ini banyak cara – cara dan langkah – langkah dalam pertanian holitikultura.
Program ini bukan hanya tentang budidaya tanaman, tetapi juga tentang pemberdayaan perempuan dan komunitas desa. Fitra Riau dan Ford Foundation, yang telah memberikan dukungan kuat untuk program ini, berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini dalam rangka menciptakan masyarakat desa yang lebih berdaya dan berkelanjutan
Pelatihan hortikultura menitik beratkan bahwa ketika perempuan peduli dan berdaya terlibat aktif didesa Dalam upaya memajukan sektor pertanian di Desa Ukui Dua, kelompok perempuan desa telah dengan gigih memperkenalkan berbagai program pertanian yang berpotensi besar. Langkah-langkah ini tidak hanya menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan desa, tetapi juga sebagai kontribusi positif untuk pembangunan berkelanjuta di desa ukui dua.
Agenda pertama adalah memasukkan program-program pertanian yang mereka inisiasi ke dalam dokumen perencanaan desa. Dengan cara ini, program-program tersebut akan menjadi bagian integral dari rencana pembangunan desa yang lebih luas. Hal ini akan memastikan bahwa pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi desa, mendapatkan perhatian dan dukungan yang tepat.
Selain itu, langkah kedua adalah memasukkan program-program pertanian ini ke dalam dokumen penganggaran desa. Ini berarti alokasi dana yang cukup akan dialokasikan untuk mendukung dan melanjutkan program-program pertanian ini. Dengan sumber daya yang memadai, kelompok perempuan desa dapat menjalankan program-program mereka dengan efektif dan berkelanjutan.
Tidak hanya sampai di situ, upaya kelompok perempuan desa juga berusaha agar program-program semacam ini dapat terintegrasi dengan baik ke dalam kerangka Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Desa Ukui Dua. Dengan kerjasama ini, perusahaan-perusahaan tersebut dapat turut serta dalam mendukung pertanian lokal dan pembangunan desa yang berkelanjutan.
***Mulya