Fitra Riau melaksanakan diskusi bersama pusat studi dan kebijakan pembangunan (PSKP) unilak membahas seklaigus melakukan kerjasama dalam bentuk kajian pemanfaatan DBH-Migas bagi daerah penghasil di Provinsi Riau. Kegiatan diskusi berlangsung di Aula Fakultas Ilmu Administrasi UNILAK.
Peserta yang hadir adalah tim Fitra Riau, pihak PSKP Unilak, Akademisi dan juga Lembaga Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat yang bermitra dengan Fitra Riau.
Proses diskusi di awali dengan pengantar dari Bapak Tarimdzi (Deputi Fitra Riau) menyampaikan bahwasanya Fitra Riau sedang konsen dalam isu Pemanfaatan DBH-Migas atau di sebut dengan projek “Optimalisasi Pemanfaatan Dana Bagi Hasil Migas untuk Penanggulangan Kemiskinan.”
Dalam Penyampaiannya di perlukan kajian untuk memperkuat strategi dalam pengentasan kemiskinan bagi daerah penghasil Migas, Daerah yang menjadi lokus kajian ini adalah, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hulu. Jelas Tarmidzi
Lembaga pusat study kebijakan dan pembangunan (PSKP) Universitas Lancang akan terlibat sebagai penulis kajian dengan mempersiapkan baseline dan konsep instrumen kajian meliputi tahapan dan rencana kegiatan penyusunan Kajian DBH Migas untuk tiga daerah tersebut.
Alexander (Anggota PSKP Unilak) menjelaskan untuk Tahapan yang akan dilakukan yakni menyiapkan baseline kajian, mengumpulkan data dan menyusun instrumen yang nantinya sebagai alat wawancara, alat survei pemetaan untuk mengukur dampak dari aktivitas perusahaan terhadap masyarakat sekitar, juga melihat opini masyarakat setempat terkait aktivitas perusahaan. Jika di perlukan sebagai data tambahan untuk memperkuat kajian akan di perlukan survei ke desa langsung. Ucap Alex
Fitra bersama Lembaga Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Masyarakat (LPESM) juga terlibat dalam projek Pemanfaatan DBH-Migas dalam pendampingan masyarakat di Desa. melakukan Pemetaan ASOSEK (Analisis Sosial dan Ekonomi) dengan cara melakukan pendampingan bagi kelompok perempuan dan wawancara untuk melihat kondisi Desa (Masyarakat) di 3 Daerah (Bengkalis,Pelalawan,dan Rokan Hulu). Pemetaan ASOSEK masih dalam proses pemetaan.
Selanjutnya di sampaikan juga oleh Ketua PSKP Unilak, Fajarwaty Kusumawardani bahwa Dalam kajian DBH Migas kerjasama Fitra Riau dan Pusat studi kebijakan dan pembangunan Unilak ini menggunakan Instrumen SLA. Dimana Instrumen ini dirasa cocok untuk digunakan, melihat dari penjelasan Instrumen ASOSEK tadi ada beberapa data yang bisa di gunakan untuk melengkapi kajian, hanya saja perlu di tambahkan data soal kondisi alam,kondisi gedung pemerintah,Aset dan beberapa kondisi yang bisa di lihat dampaknya. Tutup Fajarwaty
Dalam Proses diskusi pihak PSKP unilak menyambut baik terkait kerjasama kajian optimalisasi Pemanfaatan DBH-Migas untuk Penanggulangan kemiskinan bagi Daerah Penghasil di Provinsi Riau. Kedepan akan dilakukan kesepakatan kerjasama dalam bentuk kontrak kerja dan pembahasan lebih lanjut untuk kesempurnaan kajian.