FR. Sebagai desa penghasil migas, Fitra Riau menggelar sosialisasi mendorong Optimalisasi pemanfaatan Dana Bagi-Hasil Migas dan peningkatan Akuntabilitas Sosial (CSR) di Desa teluk sono, Kecamatan Bonai Darusalam, Kabupaten Rokan Hulu, Pada Selasa, (07/03/2023)
Kegiatan ini di hadiri oleh Kepala Desa dan perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan juga Tokoh Masyarakat. Fitra Riau menjelaskan terkait dengan tujuan serta sasaran yang akan di capai dalam program yang sedang di jalankan selama kurang lebih 15 bulan kedepan.
Taufik dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Program ini memiliki arah sasaran yaitu pendampingan di Pemerintah Daerah dan penguatan di Pemerintah Desa serta kelompok masyarakat khususnya kelompok perempuan. Jika di lihat dari pengamatan berdasarkan kondisi desa di teluk sono ini, fasilitas akses infrastruktur jalan masih dalam kondisi yang bisa di katakan tidak baik.
“Tadi kami menuju desa ini melihat bagaimana kondisi jalan, bahwa akses menuju desa masih harus melewati areal HGU Perusahaan, dan untuk jalan umum menuju desa ini juga dapat dikatakan dalam kondisi yang tidak baik, harus melakukan penyebrangan perahu pounton, tidak memilki jembatan dan juga jalanya berlubang tentunya jika hujan mungkin saja tidak bisa di lalui karena lumpur bertanah kuning” Ungkap taufik
Hal itu di benarkan oleh sekretaris desa, bahwa kondisi jalan saat ini menjadi suka cita mereka. bukan hanya jalan yang menjadi perhatian masyarakat namun dari sisi pendidikan juga menjadi problem dimana kondisi sekolah yang tersedia juga dalam kondisi sangat memprihatinkan baik dari segi infrastruktur nya hingga tenaga pengajarnya yang banyak tenaga honorer dibanding pegawai negeri sipil. saat ini kondisi infrastruktur sekolah yang kondisinya baik masih sekolah SD yang terletak di seberang dusun tiga dan harus memakai ponton. untuk tingkat SMP masih memiliki 1 sekolah sementara SMA tidak ada di desa teluk sono, mereka harus ke wilayah Pasir Pengaraian, Ujung Batu dan Kecamatan Kandis, di Siak sana. Tentunya ini menjadikan angka putus sekolah SMA sangat tinggi juga di desa Teluk Sono. Selain itu dagi kesehatan, tingkat angka kematian ibu sangat tinggi karena akses rumah sakit yang sangat jauh dan di desa hanya memiliki satu tenaga kesehatan sehingga ibu-ibu yang melahirkan lebih banyak menggunakan tenaga non medis untuk bantuan persalinan.
Taufik kembali menjelaskan bahwa fokus pelaksanaan program ini adalah bagaimana mengangkat potensi desa yang ada, dan fitra bersama dengan lembaga LPESM akan melakukan pendampingan, baik pendampingan pada masyarakat khsuusnya kelompok perempuan dan juga penguatan pada aparatur desa. Hal ini kami lakukan karena kami melihat bahwa potensi desa di teluk sono ini sangat bagus, memilki lima perusahaan besar dan memilki 3 sumur aktif. Sehingga ini bisa mendorong bagiamana desa ini bisa keluar dari ketimpangan seperti apa yang sudah di jelasakan oleh pak sekretaris desa tadi.
Lanjutnya lagi, untuk pemerintah desa kita akan berkolaborasi untuk desa sendiri, kita akan melakukan proses pendampingan bagi aparatur desa dalam memahami perencanaan berbasis SDGs desa, penguatan aparatur dari sisi pengalokasian anggaran desa serta mendampingi warga dalam keterlibatan partisipasi di desa. Sedangkan untuk kelompok perempuan kita akan melakukan pendampingan dan penguatan ekonomi di bidang UMKM, mulai dari peningkatan kapasitas dan juga melatih bagaimana distribusinya, semoga ini langkah awal untuk kemajuan di Desa kita ini dan buk Mega ini akan membantu untuk pendampingan di Desa kita
Sementara itu, Sekretaris Desa (SEKDES) mengucapkan terimakasih karena telah memilih desa Teluk Sono ini menjadi salah satu desa dampingan.
“Terimakasih pak Taufik, bu Mega, telah datang ke desa kami yang bisa dilihat keadaannya, masih sangat kurang diperhatikan, dan FITRA Riau adalah satu – satu nya datang dengan membawa program baik untuk desa kami terutama kaum perempuan. Desa kami dikelilingi perusahaan pak tapi sampai saat ini, tidak ada sedikitpun dana CSR yang masuk untuk Anggaran desa, kami sudah coba untuk Audiensi namun tidak ada tanggapan apapun, mohon bantu kami pak, semoga FITRA Riau dapat menjembatani agar nantinya keluar suatu kebijakan yang membuat perubahan untuk desa kecil kami ini,”
Selain itu, tokoh masyarakat berharap di desa kami ini yang sangat jarang diperhatikan, terutama kaum perempuan yang sampai – sampai harus mencuri berondolan sawit orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, harapan saya nantinya dengan program ini, bisa membantu kaum perempuan didesa kami yang sebenarnya mempunyai keterampilan membuat tikar dan anyaman dari lidi sawit, mohon buk mega di damping,” ucap pak suanar yang di pertua adat teluk sono.
Atas pertemuan ini kepala desa sangat berharap penuh dengan Fitra dan menitipkan pesan agar Fitra bisa membantu memperbaiki kondisi desanya ini terutama terkait dengan pendampingan kelompok perempuan dan memfasilitasi dalam optimalisasi pemanfaatan DBH-Migas sampai ke desa. Terkait dengan kebutuhan apa yang diperlukan kami akan bantu. Tutup kepala desa, Tarmidi
Penulis Mega Yustari
Reviewer Taufik