Triono Hadi

Triono Hadi, S.Ikom., M.Sos
Triono Hadi lahir di Bandar Sungai, Kabupaten Siak, pada 17 Maret 1988. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Riau dalam bidang Ilmu Komunikasi pada tahun 2012, kemudian beliau meraih gelar Magister Ilmu Sosial di bidang Ilmu Politik dari Universitas Riau pada tahun 2024.

Sejak bergabung dengan FITRA Riau (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran) Riau pada tahun 2011, Triono telah berkiprah selama lebih dari satu dekade dalam advokasi kebijakan publik dan tata kelola anggaran. Berbekal keahlian di bidang perencanaan anggaran daerah, kebijakan fiskal berbasis ekologi, dan pendampingan keterbukaan informasi publik, ia terpilih sebagai Koordinator Perkumpulan FITRA Riau melalui musyawarah luar biasa anggota pada tahun 2018 dan untuk periode 2018-2024. Triono juga dikenal sebagai pakar dalam perencanaan anggaran yang responsif gender dan lingkungan, serta memiliki pengalaman sebagai konsultan Big Data Analysis di organisasi internasional Die Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH.

Dalam 4 tahun terakhir beliau memimpin berbagai program kerja sama strategis dengan lembaga internasional seperti The Asia Foundation (TAF) dan Climate and Land Use Alliance (CLUA), Ford Foundation, yang berfokus pada kebijakan anggaran berbasis lingkungan hidup (green budget) dan upaya pengentasan kemiskinan di daerah.

Ditingkat nasional beliau mampu membawa Fitra Riau sebagai salah satu NGO yang berkontribusi dalam perbaikan dan kebijakan publik yang pro lingkungan, begitu juga ditingkat daerah kiprah beliau sangat penting dengan terlibatnya dalam perbaikan kebijakan anggaran pro poor, responsof gender dan inklusi sosial. Bahkan beliau masuk sebagai salah satu penilai terhadap pembangunan daerah se-Provinsi Riau tahun 2022 2023.

Sebagai sosok inovator yang visioner dan berdedikasi, Triono secara konsisten berperan aktif dalam mendorong kebijakan fiskal yang inklusif dan inovatif di Provinsi Riau. Ia dikenal karena kemampuannya menginisiasi solusi strategis untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran daerah, menjadikan tata kelola keuangan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Saat in, karena ide dan gagasannya, partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan semakin kuat, sementara pendekatan berbasis data yang ia terapkan berhasil mempromosikan kebijakan publik yang berkelanjutan. Upayanya menciptakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi telah membuka jalan bagi pembangunan daerah yang lebih adil dan berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.

Info Terkait

Next Post

Diskusi dan Lokakarya

Pendampingan